Pesta Pendiri: Semangat untuk Bermisi

Dalam penanggalan liturgi Katholik, tanggal 3 Desember adalah pesta St. Fransiskus Xaverius. Pesta St. Fransiskus Xaverius menjadi bagian penting dari sejarah berdirinya Serikat Misionaris Xaverian. Sang Pendiri serikat, St. Guido Maria Conforti terinspirasi oleh kisah St. Fransiskus Xaverius yang bermisi ke negara-negara di Asia. Melalui inspirasi tersebut, lahirlah Serikat Misionaris Xaverian untuk Misi Luar Negeri pada 3 Desember 1895.

Di Indonesia, perayaan pesta pelindung tidak dirayakan secara serentak. Meskipun tidak dirayakan secara bersamaan, makna dan arti pesta tidak berkurang. Justru menjadi kesempatan untuk memberikan waktu kepada tiap-tiap komunitas untuk berefleksi dan berdinamika dalam merenungkan kesiap-sediaan untuk menjalankan misi mewartakan Injil Tuhan kepada segala bangsa.

Komunitas pranovisiat dan novisiat Bintaro merayakan pesta pendiri lebih awal pada tanggal 30 November 2025. Komunitas Bintaro mengambil tema “Pergilah ke seluruh dunia, wartakanlah Injil kepada segala makhluk”. Sementara itu komunitas Tunas Xaverian Yogyakarta mengambil tema dari sang pendiri “Menjadikan Dunia Satu Keluarga”. Inspirasi Injil inilah yang menjadi gagasan utama dalam perayaan pesta pelindung. Begitu pula dengan komunitas Paroki-paroki yang dilayani oleh Xaverian, para Xaverian merayakan pada tanggal 3 Desember di paroki masing-masing. Sementara itu, komunitas Biara Xaverian di Padang dan komunitas Tunas di Yogyakarta merayakannya pada tanggal 7 Desember 2025.

 

Dengan mengundang sahabat, rekan kerja dan para penderma, sebenarnya kita semua diajak untuk sadar bahwa yang sedang dilakukan sekarang ini adalah wujud bentuk dukungan untuk karya misi. Kehadiran sahabat-sahabat Xaverian yang menguatkan dan memberikan pengalaman kasih dan Injili amatlah penting dan berharga. Kehadiran rekan kerja juga menjadi bagian penting karena manusia adalah makhluk sosial yang ingin mencapai keselamatan surgawi bersama-sama dan bermisi untuk keselamatan jiwa. Para penderma dengan kemurahan hati mereka mendukung karya misi baik dalam masa persiapan (pembinaan), masa karya ataupun masa istirahat di mana para misionaris pun juga manusia yang perlu untuk belajar, berkarya dan beristirahat.

Semoga melalui perayaan sang pelindung misi ini kita semua diteguhkan dan dikuatkan untuk terus melayani dan mewartakan Injil Tuhan kepada segala mahkluk.